aditz' blog

Talk Less Do More


Suatu hari seorang murid Plato bertanya padanya, "Guru, apakah arti cinta dan pernikahan itu?". Setelah berpikir cukup lama, akhirnya Plato berkata pada muridnya, "Aku akan menjawab pertanyaannu tapi kau harus melakukan sesuatu dulu untukku."

Murid tersebut berkata, "Apa itu guru?"

Plato menjawab "Di sebelah sana ada padang rumput yang sedang ditumbuhi banyak bunga, aku minta kamu mengambil satu bungan yang terindah di padang itu tetapi dengan syarat kamu hanya boleh berjalan maju dan tak boleh lagi mundur."

Permintaan itupun langsung disanggupi oleh muridnya, dan dua jam kemudian, ia kembali tanpa membawa apapun.

"Mengapa kamu tidak membawa bunga yang kuminta? Pakah di sana tidak ada bunga yang tumbuh?" tanya Plato pada muridnya.

Jawab murid tersebut "Banyak sekali bunga yang tumbuh di sana guru tapi masalahnya setiap kali aku hendak mengambil setangkai bunga, aku berpikir jangan-jangan ada bunga yang lebih indah lagi di depan, namun sesampainya di ujung padang, tidak ada bunga lagi di sana dan aku tak menemukan bunga yang ku inginkan."

Plato mengangguk dan berkata "Ya, itulah cinta. Sekarang aku minta kamu, pergilah ke hutan di sana dan tebanglah kayu yang terbaik lalu bawalah kemari kayu itu."

Tidak sampai satu jam murid tersebut kembali dengan sebongkah kayu. Plato tersenyum dan bertanya "Apakah kamu sudah menemukan kayu terbaik?". Jawab muridnya, "Ya guru, aku sudah menemukannya, aku tak mau lagi mengulangi kesalahanku, dan ketika aku melihat pohon yang kurasa sangat baik, aku segera menebangnya dan tak lagi melihat pohon lain. Saya rasa pilihanku tepat dan saya segera membawanya ke sini"

Plato mengangguk sambil tersenyum dan sesaat setelah itu dia berkata pada muridnya "Ya, itulah pernikahan."

"Cinta adalah ketika kamu dapat menahan keinginanmu akan kesempurnaan. Waktu tidak bisa berjalan mundur dan hanya cinta yang memungkinkan kamu menerima apa adanya. Lalu, pernikahan adalah kelanjutan dari cinta itu, yaitu proses untuk mendapatkan kesempatan yang kedua. Ketika kamu mengingikan kesempurnaan dalam pernikahan, justru kamu tidak akan mendapatkan apa-apa."



Gak terasa ternyata sudah satu tahun gak ngeposting apa2 di blog ini. Bukannya melupakan sih tapi lebih karena fasilitas. Setahun lalu modemku rusak, jadilah ngenet pake hape n gak bisa atau lebih tepatnya kurang nyaman kalo ngeblog pake hape. Daannn, sekarang sudah ada modem baru, mulailah buat ngeblog lagi. #pokoknyagitu

Waktu setahun bagiku berlangsung begitu cepat, dari yang dulu masih punya satu adek angkatan sekarang udah dua, tahun depan udah skripsi, tahun depannya lagi udah kerja, ckckck. Hidup ini singkat kawan.. Dalam hidup yang singkat ini semoga ada sesuatu yang berharga yang bisa kubagikan (paling nggak kutulis di sini) yang dapat bermanfaat.

Amiin, GBU

Makan, makan, makan. Itulah yang belakangan saya pikirkan. Hal ini mengganggu pikiran saya karena terkadang mata sulit untuk di ajak kompromi. Saya hanya ingin makan dan makan.

Untuk orang seperti kita, soal makan ini menjadi dilema yang sangat berat! Bukan karena lapar, tetapi karena banyak pilihan. Sekarang, saya butuh bantuan Anda untuk memilih apa yang akan kita makan!

Pukul 16.00
Berjalan di plaza, melihat-lihat dan berjalan tanpa arah. Perut kembali lapar....

Pukul 17.00
Saya butuh bantuan Anda. Siapkan kalkulator!

Pukul 18.00
Pikirkan satu angka antara satu sampai sembilan, sekarang juga!
Sudah?
Kita akan menamakan angka itu sebagai angka awal.

Pukul 19.00
Kalikan angka awal anda dengan dua! Kini Anda mendapatkan angka baru.

Pukul 20.00
Tambahkan delapan pada angka baru itu, maka Anda akan mendapatkan angka baru lagi.

Pukul 21.00
Kini, bagi angka tersebut dengan dua.
Sudah??

Pukul 22.00
Selanjutnya, kurangi angka terakhir tersebut dengan angka awal Anda. Misalkan, angka terakhir Anda sembilan dan angka awal Anda tiga, maka kurangi sembilan dengan tiga sehingga Anda mendapatkan angka final, yakni enam.
Sekarang, lakukan seperti contoh di atas!

Pukul 23.00
Anda kini sudah mendapatkan angka final. Saya ingin Anda mengganti angka tersebut menjadi huruf. Misalnya, angka 1 = huruf A, angka 2 = huruf B, 3 = C, dst.
Sekarang pikirkan huruf yang Anda peroleh.

Nah kini saatnya kita pikirkan makanan kita. Gunakan huruf yang ada di dalam pikiran Anda sebagai huruf depan nama kue yang hanya terdiri atas satu kata. Misalnya huruf anda "B", makan pikirkan kue bolu.
Sudah??
Anda sudah membayangkan satu potong kue.
Bagus! Simpan nama kue tersebut dalam pikiran Anda.

Pukul 24.00
Kita berjalan membeli kue tersebut.
Maaf, plaza sudah tutup. Kue "Donat" sudah tidak dijual lagi.



Mungkin besok kita bisa kembali ke tempat itu. Makan dan makan. Itu saja yang kini ada di pikiran saya.

[INTISARI, Okt 2003]

Aku punya dosen filsafat yang juga seorang filsuf yang murni eksentrik. Penampilannya "kumel" ditambah dengan jaket yang usang dan kacamata tebal yang tidak serasi, yang sering bertengger di ujung hidungnya. Sekali-sekali, seperti yang biasa dilakukan banyak dosen filsafat, ia memulai salah satu diskusi esoterik dan eksistensial tentang "apa arti hidup ini". Banyak dari pembahasan ini tidak mengarah kemana-mana, tapi ada beberapa yang mengena.

Inilah salah satunya:

"Jawablah pertanyaan berikut ini dengan mengacungkan tangan," perintah dosenku.

"Berapa banyak yang bisa menceritakan soal orangtua kalian?" Tangan semua orang diacungkan.

"Berapa banyak yang bisa menceritakan soal kakek-nenek kalian?" Sekitar tiga perempat kelas mengacungkan tangan.

"Berapa banyak yang bisa menceritakan soal buyut kalian?" Dua dari enam puluh mahasiswa mengangkat tangan.

"Lihatlah ke sekeliling ruangan," katanya. Hanya dalam dua generasi yang pendek, hanya sedikit sekali orang yang tahu soal buyutnya sendiri. Tentu, kita mungkin punya foto lusuh yang tersimpan di kotak rokok atau tahu kisah keluarga klasik tentang bagaimana salah seorang dari mereka berjalan sepuluh kilometer ke sekolah tanpa sepatu. Tapi berapa banyak dari kita yang benar-benar tahu siapa mereka, pikiran mereka, kebanggaan mereka, ketakutan mereka, atau impian mereka? Pikirkanlah itu. Dalam tiga generasi, leluhur kita sudah terlupakan. Apakah ini akan terjadi pada kalian?"

"Ini pertanyaan yang lebih baik. Lihat tiga generasi ke depan. Kalian sudah lama mati. Kelak cicit kalian yang duduk di sini seperti sekarang kalian yang duduk di ruangan ini. Apa yang bisa mereka ceritakan tentang diri kalian? Apakah mereka akan mengenal kalian? Ataukah kalian akan terlupakan juga?"

"Apakah hidup kalian akan menjadi peringatan atau teladan? Peninggalan apa yang akan kalian berikan? Pilihan ada di tangan kalian. Kelas usai."

Tak ada yang bangkit dari tempat duduk mereka sampai lima menit.

Chicken Soup for the College Soul

Guru musik Beethoven menyebut Beethoven sebagai seorang komposer yang tidak mempunyai harapan.

Charles Darwin dianggap oleh semua gurunya (termasuk ayahnya sendiri) sebagai seorang budak biasa dan mempunyai tingkat kecerdasan dibawah normal.

Ketika Sidney Poitier (aktor dan sutradara) meninggalkan Bahamas untuk merantau ke New York, dia cuma punya US$3 dalam sakunya; dan dia bukanlah seorang yang pandai membaca. Dia pernah tinggal di atas loteng tampa atap dan menopang hidupnya dengan mencuci piring.

Semasa kuliah, Luois Pasteur adalah seorang mahasiswa sederhana di mana dia mendapat peringkat 15 dari 22 orang mahasiswa lain dalam mata kuliah Kimia.


Abraham Lincoln ikut perang Blackhawk dengan pangkat kapten. Setelah perang selesai, dia di turunkan menjadi prajurit biasa.


Semasa Sylvester Stallone menjalani ujian di Universitas Dexel, dia di beritahu bahwa peluang masa depannya hanyalah sebagai seorang tukang reparasi elevator. Dengan demikian ayahnya yang sering memukul dan mengatakan bahwa dia adalah seorang anak yang tak bisa di harapkan.


Rodin si pengukir legendaris, pernah 3 kali gagal masuk sekolah seni.

Albert Einstein, '' Bolot, tidak suka bergaul, dan senantiasa hanyut dalam khayalan bodohnya.''


Sebagai seorang siswa, Aristotle Onassis merupakan si tolol nomor satu dan biang kerok, sehingga pernah di keluarkan dari beberapa sekolah. Akhirnya dia gagal dalam ujian dan tidak punya ijazah walau diploma sekalipun.


Guru Thomas Edison pernah mengatakan bahwa Thomas terlalu bodoh untuk belajar sesuatu.


Walt Disney pernah di pecat oleh seorang redaktur surat kabar karena kekurangan ide.


Ibu bapak Erico Caruso, seorang penyanyi opera terkenal pernah mengatakan bahwa dia sebenarnya tidak mempunyai suara nyaring dan tidak bisa bernyanyi.


Ide mesin Xerox (mesin fotocopy) pernah ditolak oleh 20 buah perusahaan. Hanya setelah 7 tahun ditolak barulah akhirnya diterima.


Alexsander Graham Bell pernah disarankan oleh seorang pegawai bank yang sedang marah supaya membuang "barang mainan itu" dari karyawannya. "Barang mainan" tersebut adalah telepon.


16 tahun setelah dia buta, barulah Jhon Milton menulis buku klasik "Paradise Lost".


Hmm, ternyata orang-orang besar tersebut pada awalnya adalah orang yang dianggap bodoh, tolol, konyol, dan tak memiliki harapan untuk bisa berkembang namun lihat sekarang! Siapa yang tidak mengenal orang-orang yang tak berpengharapan ini.

Dari fakta di atas, teman-teman pembaca bisa menyimpulkan sendiri bukan??

Sumber

Sepasang suami isteri setengah baya yang sama-sama dari kalangan profesional merasa penat dengan kesibukan di ibukota. Mereka memutuskan untuk berlibur di Padang dan menempati kembali kamar hotel yang sama saat mereka melalui masa honeymoon 30 tahun lalu.

Karena kesibukannya, sang suami harus terbang lebih dahulu dan isterinya baru menyusul
keesokan harinya.

Setelah check in di hotel di Padang, sang suami mendapati sebuah komputer yang tersambung ke internet telah terpasang di kamarnya. Dengan gembira ia menulis e-mail mesra kepada isterinya di kantornya di Jalan Sudirman, Jakarta. Celakanya, ia salah mengetik alamat e-mail isterinya dan tanpa menyadari kesalahannya ia tetap mengirimkan e-mail tersebut.

Di daerah Pekanbaru, seorang wanita baru kembali dari pemakaman suaminya yang baru
meninggal. Setiba di rumah, ia langsung check e-mail untuk membaca ucapan-ucapan belasungkawa.

Baru selesai membaca e-mail yang pertama, ia jatuh pingsan. Anak sulungnya yang
terkejut kemudian membaca e-mail tersebut, yang bunyinya:

To: Isteriku tercinta

Subject: Aku udah sampai!!!
Date: 22 Mei 2006

Aku tahu pasti kamu kaget tapi seneng dapat kabar dariku. Ternyata disini mereka udah
pasang internet juga, katanya biar bisa berkirim kabar buat orang-orang tercinta di rumah.

Aku baru sampai dan sudah check-in. Katanya mereka juga sudah mempersiapkan
segalanya untuk kedatanganmu besok.

Nggak sabar juga deh rasanya nunggu kamu. Semoga perjalanan kamu ke sini juga
mengasyikkan seperti perjalananku kemarin.

Oh iya, disini lagi panas-panasnya. Kalau pada mau, anak-anak diajak aja.


Love,

Papa

Ngga selamanya merokok itu negatif. Ini contohnya...

Hal Positif Dari Merokok

1. Perokok pasif lebih berbahaya daripada perokok aktif, maka untuk mengurangi resiko
tersebut aktiflah merokok.

2. Menghindarkan dari perbuatan jahat karena tidak pernah ditemui orang yang
membunuh, mencuri dan berkelahi sambil merokok.

3. Mengurangi resiko kematian: Dalam berita tidak pernah ditemui orang yang meninggal
dalam posisi merokok.

4. Berbuat amal kebaikan: Kalau ada orang yang mau pinjam korek api paling tidak
sudah siap / tidak mengecewakan orang yang ingin meminjam.

5. Baik untuk basa-basi / keakraban: Kalau ketemu orang misalnya di Halte kita bisa
tawarkan rokok. Kalau basa-basinya tawarkan uang kan nggak lucu.

6. Memberikan lapangan kerja bagi buruh rokok, dokter, pedagang asongan dan
perusahaan obat batuk.

7. Bisa untuk alasan untuk tambah gaji karena ada post untuk rokok dan resiko baju
berlubang kena api rokok.

8. Bisa menambah suasana pedesaan / nature bagi ruangan ber AC dengan asapnya
sehingga se-olah² berkabut.

9. Menghilangkan bau wangi²an ruang bagi yang alergi bau parfum.

10. Kalau mobil mogok karena busi ngadat tidak ada api, maka sudah siap api.

11. Melatih kesabaran dan menambah semangat pantang menyerah karena bagi pemula
merokok itu tidak mudah, batuk² dan tersedak tapi tetap diteruskan (bagi yang lulus).

12. Untuk indikator kesehatan: Biasanya orang yang sakit pasti dilarang dulu merokok.

Jadi yang merokok itu pasti orang sehat.

13. Menambah kenikmatan: Sore hari minum kopi dan makan pisang goreng sungguh

nikmat. Apalagi ditambah merokok!

14. Tanda kalau hari sudah pagi, kita pasti mendengar ayam merokok.


15. Anti maling, waktu perokok batuk berat di malam hari.


16. Membantu shooting film keji, rokok digunakan penjahat buat nyundut jagoan yang

terikat dikursi... Ha³ penderitaan itu pedih jendral...!!!

17. Film Koboy pasti lebih gaya kalau merokok sambil naik kuda, soalnya kalau sambil

ngupil susah betul.

18. Teman boker yang setia.


19. Bahan inspirasi dan pendukung membuat Tugas Akhir, sehingga seharusnya

dicantumkan terima kasih untuk rokok pada kata sambutan... Gile kali yeee.

Cinta adalah dorongan yang lebih kuat daripada apa pun. Cinta tidak kasat mata—tidak dapat dilihat atau diukur—tetapi cukup kuat untuk mengubah Anda dalam sekejap, dan menawarkan kepada Anda lebih banyak kebahagiaan daripada benda apa pun yang mungkin dapat Anda miliki.

Barbara De Angelis, Ph.D.

About Me