aditz' blog

Talk Less Do More


Natal merupakan hari raya umat Kristen yang paling ditunggu-tunggu karena itu adalah hari kelahiran Yesus Kristus ke dunia untuk menebus segala kesalahan umatnya. Sudah bisa ditebak, setiap memasuki bulan Desember semua umat Kristen pasti sibuk mempersiapkan perayaan natal. Mulai dari gereja-gereja, sekolah, sampai di persekutuan kecil, mereka tidak mau kalah untuk menyambut kedatangan Kristus. Segala persiapan yang sederhana sampai yang megah bisa dengan mudah kita saksikan di seluruh penjuru bumi ini.

Berbicara tentang natal, pasti berbicara pula tentang pohon natal, santa claus, berwarna-warni hiasan, kado yang besar, makanan yang lezat dan masih banyak lagi. Namun secara pribadi saya berpikir tentang kebahagiaan ketika kami sekeluarga bisa berkumpul dengan keluarga besar. Merayakan natal bersama tepat pada tanggal 25 Desember, pergi rekreasi bersama saudara-saudara dan masih banyak lagi

Sekarang, huh...sedih rasanya karena ini natal pertama yang sepertinya aku lewati tanpa keluargaku. Mereka di Semarang, sementara aku di Jogja. Memang sih jarak kami hanya tiga jam dengan kendaraan bermotor tapi sepertinya aku tidak akan pulang. Dulu ketika aku sekolah di sekolah Kristen, tiap natal pasti libur panjang. Sekarang aku mengenyam pendidikan di universitas negeri, tidak ada libur panjang lagi seperti dulu. Hari natalku diisi penuh dengan ujian dan responsi.

Bagaimana natal kali ini akan menjadi special?


Setelah kupikir, mungkin pada natal kali ini Tuhan menyuruhku untuk merefleksikan diri dalam kesendirian. Tanpa kemegahan, tanpa hura-hura. Dengan menyendiri, aku bisa merenungkan apa saja yang sudah kita perbuat untuk Tuhan. Tuhan rela datang ke dunia dalam rupa seorang bayi yang dilahirkan dari keluarga sederhana. Tak ada kemewahan, tak ada gegap gempita lampu yang menyambutNya sebagai Raja. Justru dengan kesederhanaan tersebut, Yesus dimuliakan di seluruh wilayah. Dia melakukan satu perkara besar yaitu menjadi tebusan untuk kita semua. Betapa besar kasih Tuhan padaku dan pada kita semua.

Sekarang, yang harus aku lakukan ialah menyadari bahwa natal tidak harus dirayakan dengan meriah. Cukup dengan berdoa, bersyukur, serta berkomitmen untuk mencintai Yesus lebih dan lebih. Aku yakin ini akan menjadi salah satu natal yang istimewa serta membahagiakan bagiku. Seperti apa yang orang tuaku bilang, dengan bersyukur, segala sesuatu akan menggembirakan.

Selamat Natal 2009...

Tuhan Memberkati...

0 comments:

Posting Komentar

Cinta adalah dorongan yang lebih kuat daripada apa pun. Cinta tidak kasat mata—tidak dapat dilihat atau diukur—tetapi cukup kuat untuk mengubah Anda dalam sekejap, dan menawarkan kepada Anda lebih banyak kebahagiaan daripada benda apa pun yang mungkin dapat Anda miliki.

Barbara De Angelis, Ph.D.

About Me